Efektivitas Konseling Sebaya (Peer Counseling) dalam Menuntaskan Masalah Siswa
Abstract
Abstract
Peer counseling is considered important because teenagers are more often told
about the problems faced by peers compared to parents, as well as teachers in
schools. The research aims at (1) knowing the implementation of peer counseling
in solving the problem of MAN Yogyakarta II students, (2). Finding out what
factors impede and support the effectiveness of peer counseling in MAN
Yogyakarta II. The study used a type of field research that focused on the process
of implementing peer counseling in resolving student issued using descriptive
analytical analyses. The results of the research could be concluded that the
implementation of peer counseling in MAN Yogyakarta II used three stages,
namely the selection of prospective advisors, questions and answered of
prospective advisors, and arranged the implementation of peer counseling.
Abstrak
Konseling sebaya dipandang penting karena remaja lebih sering diberi
tahu masalah yang dihadapi teman sebaya dibandingkan dengan orang
tua, maupun guru di sekolah. Penelitian ini bertujuan (1). Untuk
mengetahui implementasi konseling sebaya dalam menyelesaikan
masalah siswa MAN Yogyakarta II, (2). Untuk mengetahui faktor-faktor
apa yang menghambat dan mendukung efektivitas konseling sebaya di
MAN Yogyakarta II. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
lapangan yang berfokus pada proses penerapan konseling sebaya dalam
menyelesaikan masalah siswa dengan menggunakan analisis deskriptif
analitik. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi
konseling sebaya di MAN Yogyakarta II menggunakan tiga tahap, yaitu
pemilihan calon penasihat, tanya jawab calon penasihat, dan atur
pelaksanaan konseling rekan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Erhamwilda. (2011). Peningkatan Kompetensi Intrapersonal Siswa SMK
melalui Model Konseling Sebaya, Bandung: Universitas Islam Bandung.
Erhamwilda, (2012). Model Hipotetik Peer Counseling dengan Pendidikan Reality Theraphy untuk Siswa SLTA (Satu Inovasi
Bagi Layanan Konseling di Sekolah). Jurnal BK Ta’dib, 15, (2).
Busri, E. (2013). Konseling Teman Sebaya pada Remaja di Era Globalisasi, Pontianak: Universitas Tanjungpura.
Mishayati, E. R. (2013). “Kontribusi Pesantren Dalam Membantu
Mengatasi Masalah-masalah Santriwati Pondok Pesantren Nurul
Ummah Putri Yogyakarta”, Tesis, Yogyakarta, Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga.
Hunainah. (2011). Teori dan Implementasi Model Konseling Sebaya,
Bandung: Rizki Pres.
Hunainah. (2012). Bimbingan Teknis Implementasi Model Konseling
Sebaya, Bandung: Rizki Press.
Suraneta, K. (2013). Pengembangan Model Tutor Bimbingan Konseling
Sebaya (peer counseling) untuk Mengatasi Masalah Mahasiswa
Universitas Pendidikan UNDIKSHA. Bali: Universitas Pendidikan
Ganesa.
Kan, P. V. (1996). Peer Counseling in Explanation. [Online]. Tersedia:
http://www.peercounseling.com. Akses 22 November 2014.
Lestariningsih. (2009). Upaya Meningkatkan Resiliensi melalui
Pelaksanaan Pelatihan Peer Counseling pada Siswa, Semarang:
IKIP.
Tohirin. (2009). Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah
(Berbasis Integrasi), Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wibowo, M. E. (1986). Konseling di Sekolah, Semarang: Fakultas Ilmu
Pendidikan IKIP.
Erlinasari, N. (2014). Peran Bimbingan Konseling dalam Membantu
Menyelesaikan Masalah yang Dihadapi Siswa Akselerasi. (Studi
Pada SMA Muhammadiah 1 Yogyakarta). Tesis, Yogyakarta:
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
Sukardi, D. K. (2000). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Willis, Sofyan S. 2010. Remaja dan Masalahnya, Mengupas Berbagai
Bentuk Kenakalan Remaja Narkoba, Free Sex dan Pemecahannya.
Bandung: Alfabeta.
Varenhorst, B. (1984). Peer Counseling: Past Promises, Current Status, and Future Directions. Handbook of Counseling Psychology. New
York: University of Minnesota.
Tindall, J. D., & Gray, H. D. (1985). Peer Counseling: In-Depth Look at
Training Peer Helpers. Muncie: Accelerated Development Inc.
Suranata, K. (2013). Pengembangan Model Tutor Bimbingan Konseling
Sebaya (Peer Counseling) untuk Mengatasi Masalah Mahasiswa
Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha. Jurnal Pendidikan Indonesia, 2, (2), 255-263. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/view/2170.
Suwarjo. (2008). Pedoman Konseling Teman Sebaya Untuk
Pengembangan Resiliensi. Makalah disajikan Seminar
Pengembangan Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta. staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Suwarjo,%20M.Si.,%
Dr.%20/Peer%20Couns%20&%20Resiliensi%20Siswa.pdf
DOI: https://doi.org/10.18326/ijip.v1i2.243-263
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 IJIP : Indonesian Journal of Islamic Psychology
Indonesian Journal of Islamic Psycology is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.