Analisis dimensi kebutuhan pra implementasi e-learning untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan kampus di era revolusi industri 4.0
Abstract
Era revolusi industri 4.0 adalah era cyber physical. Secara fundamental, era ini menuntut perubahan akan cara pandang, cara kerja, dan conceptual framework baru bagi dunia pendidikan dalam upaya menghasilkan output generasi bangsa yang lebih kompetitif di dunia global. Pemanfaatan e-learning sudah sangat populer di seluruh dunia. Berbagai penelitian memberikan gambaran bahwa e-learning memberikan dampak positif dalam upaya pelayanan terbaik di dunia pendidikan. Namun, Implementasi e-learning membutuhkan keyakinan semua pihak bahwasanya e-learning mempunyai kekuatan untuk meningkatkan lingkungan belajar yang menguntungkan bagi mahasiswa, selain penguasaan dan kematangan konsep serta ketepatan dalam memilih strategi maupun evaluasi. Untuk dapat mengambil keuntungan yang ditawarkan e-learning dan sekaligus meminimalisir kegagalan, maka sangat dibutuhkan analisis dimensi kebutuhan mulai dari dimensi SDM, organisasi, lingkungan, teknologi, dan content. Penelitian ini memberikan gambaran dimensi kebutuhan implementasi e-learning menggunakan sebuah framework sehingga dapat dijadikan rujukan proses pra implementasi e-learning.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustina, M. (2015). Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). https://doi.org/10.1088/0022-3727/40/14/R01
Bonk, C. J., & Graham, C. R. (2006). The handbook of blended learning : global perspectives, local designs. Pfeiffer. Diambil dari https://www.wiley.com/en-id/The+Handbook+of+Blended+Learning:+Global+Perspectives,+Local+Designs-p-9780787977580
Clayton Christensen Institue. (2017). Blended Learning Models. Diperoleh dari https://www.blendedlearning.org/models/
Hendri, H. (2017). Pemanfaatan Sharable Content Object Reference Model dalam Menciptakan Aplikasi Web E-Learning. JURNAL ILMIAH MEDIA SISFO, 8(1), 21-26.
Imam Riadi, W. P. W. (2011). Implementasi Quality of Service Menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket.
Jati, R. P. (2016). Developing Teachers’ Guide to Use Facebook Group in a Blended Writing Course. Register Journal, 9 (2): 71-100.
Sharma, N. (2018). Top 5 Skills Every LMS Admin Should Have - eLearning Industry. Diambil 2 Januari 2019, dari https://elearningindustry.com/top-skills-every-lms-admin-should-have
Susanti, E., & Sholeh, M. (2008). Rancang Bangun Aplikasi E-Learning. Jurnal Teknologi.
Suyanto, A. H. (2005). Mengenal E-learning. Tersedia pada http://www. asep-hs. web. ugm. ac. id. https://doi.org/10.1021/jo00297a023
THYATT. (2018). 7 Ways to Implement a Blended Learning Model | Odysseyware. Diambil 2 Januari 2019, dari https://www.odysseyware.com/blog/7-ways-implement-blended-learning-model
Widyaningdyah, A. U., & Aryani, Y. A. (2013). Intellectual Capital dan Keunggulan Kompetitif (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur versi Jakarta Stock Industrial Classification-JASICA). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. https://doi.org/10.9744/jak.15.1.1-14
DOI: https://doi.org/10.18326/tarbiyah.v28i0.81-97
Refbacks
- There are currently no refbacks.
----------------------------------------------------------
P-ISSN: 0215-9996
E-ISSN: 2655-4844
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Technical Support: tarbiyah.ftik@gmail.com